Posted in book review

Review Kelebihan dan Kekurangan E-Reader Kindle Paperwhite

Di postingan kali ini, saya ingin review dan sharing tentang alasan dan pengalaman membaca buku di Kindle. 

Kindle? Makhluk apa itu?

Kindle adalah suatu device elektronik untuk membaca buku. Dengan kata lain, Kindle adalah e-reader.

Ada beberapa merk e-reader yang beredar di market, misalnya Kobo, Nook dan Kindle. Masing-masing merk memiliki berbagai seri/tipe. 

Sama aja kayak merk HP Apple, Samsung yang punya banyak tipe. 

Kindle adalah e-reader yang dikembangkan oleh Amazon. Yes, the world’s largest online retailer, market place online dari Amerika Serikat ituu. 

Besutan kindle pertama keluar tahun 2007. Setelah itu, ada beberapa macam Kindle dan saat ini yang banyak di pasaran adalah Kindle Paperwhite dan Kindle Oasis.

Nah kali ini saya akan fokus review Kindle Paperwhite ya, simply karena saya punya nya yang itu hehe.

Kindle Paperwhite

Kindle yang saya punya sebenernya sudah Kindle jadul sih, saya sudah punya sejak 8 tahun yang lalu. Seri Kindle Paperwhite 2 Generasi 6 tahun 2013. 

Walaupun Kindle yang saya miliki sudah jadul, tapi fungsi utama dari Kindle masih sama saja kok. Yaa sama-sama untuk baca lah.

Dari tampilan fisiknya sih memang ada beda ya, misalnya :

  • Kindle Paperwhite Gen.10 screen dan pinggirannya rata tidak berlekuk. Di Kindle saya masih ada lekukannya
  • Kindle Paperwhite Gen.10 sudah waterproof, Kindle saya belum.

Tapi walaupun ada tipe Kindle terbaru, saya tidak tergugah untuk mengganti dengan yang terbaru tuh. Hihi.

Oh iya, kalau sudah punya Kindle dan lupa seri Kindle kita apa, kita bisa check di Setting > Device Info, 4 digit pertama itu adalah seri Kindle kita, lalu tinggal di googling saja deh. Nanti bisa tau itu seri berapa.

Device info untuk mengetahui tipe Kindle, lalu silahkan googling 4 digit serial number tersebut

Keunggulan Kindle

Berikut keunggulan Kindle menurut pengalaman saya:

1. pencahayaan yang nyaman di mata. Kindle menggunakan teknologi e-ink yang membuat pembaca merasa seperti membaca kertas.

2. Permukaan screen yang matte, tidak shiny, jadi ngga memantulkan bayangan apa-apa. Begitu pula dengan body nya yang matte, sehingga membuat nempel di tangan, tidak licin yang mudah lepas dari tangan.

3. bisa fokus membaca dengan distraksi yang minim. Karena tidak bisa sosmed-an atau buka browser. Bisa nya cuman lihat book store aja.

Hiburan satu-satunya di Kindle : store. (Ini saya masih pakai akun amazon jepang, jadi masih in japanese)

4. Ada informasi tentang typical time to read dan popular highlights.

5. bisa buat highlight dan tulis notes Pribadi. Jadi kayak stabilo-in suatu kata/kalimat/paragraf, dan ada kumpulan highlights kita.

Kalau kita block kata atau kalimat, bisa di highlight, tulis notes atau share ke email/twitter.
Kumpulan highlight yang sudah saya buat

6. Kalau ada kata yang tidak dimengerti bisa langsung ditranslate, dengan pilihan translation dari New Oxford American Dictionary, Wikipedia dan translate ke bahasa lain.

Terjemahan New Oxford Dictionary. Swipe ke kiri, akan ada wikipedia dan translation ke bahasa lain
Wikipedia
Translation ke bahasa lain

7. bisa setting untuk mengetahui berapa lama lagi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu chapter atau satu buku

Pilihan reading progress

8. ada fungsi “search” yang fungsinya seperti CTRL+F (find) di Word. hasilnya akan berupa highlights dan diinfokan letaknya di halaman berapa, bisa kita klik. Jadi gampang banget kalau mau nyari sesuatu di dalam buku. Ngga perlu bolak-balik halaman buku lagi dan kebingungan letaknya dimana

Misal saya search keyword “Peugeot”, maka akan muncul semua kata Peugeot yang ada di semua buku yang kita punya

9. bisa bawa banyak buku dalam 1 device. Bosen baca 1 buku, bisa baca buku yang lain.

Portable library

10. e-book lebih murah dibanding print books. Saya pernah dapat buku Haruki Murakami yang kalau buku fisik harganya 175 ribu, tapi di Kindle harganya hanya 33ribu. Novel Claire North, dari sekitaran 180ribu, diskon 90% jadi hanya 20ribu! Dan ada juga buku-buku gratis.

Novel Haruki Murakami diskon 84%, menjadi setara Rp.33ribu
Novel Claire North diskon 91% menjadi hanya Rp.17 ribu.
Novel Cormoran Strike terbaru diskon 52% menjadi Rp.180ribuan. Print books seharga Rp.300ribuan.

11. awet baterai. Perkiraan durasi baterai dari full sampai kosong itu 28 jam. Jadi tergantung berapa lama aktif menggunakan Kindle. Pengalaman saya yang pernah ada masanya berbulan-bulan ngga baca buku, baterainya berkurang sedikit-sedikit saja.

12. mendukung hidup minimalis. saya tipe orang yang tidak membaca buku berulang, tidak juga suka menumpuk barang, jadi pilihan membaca di e-reader itu menurut saya sangat tepat!

13. bisa kasih bookmark untuk menandakan bacaan kita

14. ukuran yang pas di tangan, tidak sebesar Ipad, tapi tidak sekecil smart phone juga.

Ukuran yang pas untuk dipegang

15. belum yakin tertarik dengan bukunya? Bisa download sample gratis! Kita bisa baca 10% dari total buku. lalu silahkan dipertimbangkan mau beli full book atau tidak.

Contoh sample buku yang saya download

16. fungsi x-ray yang berupa rangkuman nama-nama tokoh, terms, notable clips, dan images di buku lengkap dengan penjelasannya.

17. bisa meminjamkan buku ke teman yang memiliki akun amazon. (saya belum pernah menggunakan fitur ini). Dan bukunya pasti akan kembali lagi kok.

18. bisa gonta ganti font, size, spacing, orientation, alignment, theme. Ya siapatau bosen dengan page setting yang itu-itu aja. Hihi.

Kekurangan Kindle

Walaupun kelebihannya banyak, tapi pasti ada kekurangannya juga dong. Nah ini poin-poin kekurangan Kindle yang saya temukan:

1. saat membaca buku fisik, saya bisa tau berapa halaman yang tersisa sampai tamat. Sensasi ini yang tidak bisa saya dapat di Kindle.

Di Kindle hanya memberitahukan berapa persen lagi sampai buku tamat. Tapi kan lebih enak kalau kita bisa tau dan lihat langsung bukunya ya.

2. Tidak semua buku ada di Kindle, seperti buku Indonesia. Hiksss padahal saya mengharapkan buku Dee Lestari, Pramoedya Ananta Toer dalam bahasa Indonesia atau terjemahan Cormoran Strike ada di Kindle.

Hasil yang nihil untuk Dee Lestari

3. karena Kindle Paperwhite itu hitam putih, jadi ya buku berwarna tidak cocok ditampilkan di Kindle

Komik Wrinkle in Time

4. buku yang sudah dibeli, tidak bisa dijual lagi.

5. agak lemot kalau mau swipe ke halaman berikut, atau kembali ke home, atau mengetik, atau cari di store, pokonya lemot deh intinya. Tapi katanya sih memang dibuat slow response, harap maklum aja ngga bisa responsif banget seperti gadget lain.

Loadingnya lamaaaa..

6. Mau pakai Kindle untuk import file PDF ke Kindle? Hemmmm, pikir berkali-kali dulu deh. Tampilannya tidak compatible. Contohnya di foto berikut :

Kalau saya perbesar font-nya, layout arrangementnya tidak bisa menyesuaikan. Jadi kalimatnya terpotong dan kita harus geser ke kanan atau kiri untuk membaca kalimat yang tidak tampak di screen. And trust me, it’s really uncomfortable.

Bedain deh dengan buku yang saya beli resmi di amazon store :

Kalau saya zoom in, layout arrangementnya menyesuaikan. Lihat paragraf yang saya lingkari, ketika di zoom in, tampilannya jadi seperti di gambar kanan. Paham ngga ya? Rada ribet ni jelasinnya 😅


Okey, so far itu yang penilaian saya terhadap Kindle. Lebih banyak kelebihannya daripada kekurangannya. Lebih banyak puasnya daripada kesalnya. intinya, saya sangat merekomendasikan Kindle ini!

Demikian review saya kali ini. semoga membantu bagi yang masih dilemma beli Kindle atau tidak. cheerio!

Author:

Hai, saya Amila. Untuk profile saya, bisa dilihat di menu ABOUT yang ada di top menu ya :) Welcome to my memoir!

7 thoughts on “Review Kelebihan dan Kekurangan E-Reader Kindle Paperwhite

  1. Terimakasih banyak kak infonya nggih.,poin minimalist tadi ngena banget.. thanks.. selamat membaca

Leave a comment